Proses sederhana untuk menyusun 5 jenis Laporan Keuangan perusahaan dagang lengkap dapat dilakukan dengan membuat kertas kerja akuntansi, worksheet atau Neraca Lajur perusahaan dagang, .
Neraca lajur adalah summary atau ringkasan proses penyusunan laporan keuangan.
Jadi, komponen-komponen yang ada di neraca lajur atau kertas kerja akuntansi perusahaan dagang
adalah:
- Neraca saldo sebelum dan setelah penyesuain
- Laba Rugi
- Posisi Keuangan
Dari komponen-komponen tersebut, selanjutnya dipindahkan menjadi susunan laporan keuangan sesuai format Standar Akuntansi Keuangan.
Lebih rincinya, langsung saja ikuti pembahasannya berikut ini…
01: Cara Membuat Kertas Kerja/ Neraca Lajur Perusahaan Dagang
A: Proses Membuat Kertas Kerja atau Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Untuk membuat neraca saldo, laporan laba rugi, dan neraca, dan jenis laporan keuangan lainnya, saya menggunakan neraca lajur perusahaan dagang 11 kolom.
Neraca saldo 11 kolom ini cukup sederhana dan praktis, sehingga mudah dibuat.
Untuk membuat neraca lajur 11 kolom ini, saya menggunakan contoh transaksi dari perusahaan dagang dengan menggunakan bantuan software Excel.
Langsung dipraktekkan saja ya…
B: Contoh Transaksi untuk Membuat Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Perhatikan contoh transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dagang berikut ini:
Saldo akun-akun dalam buku besar milik CV Suharyanto Jaya (dalam Rp 000) pada tanggal 31 Maret 2019 adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui juga, CV Suharyanto Jaya menggunakan sistem persediaan perpetual.
A: Kelompok Aset:
Kas = Rp 9.000
Piutang usaha = Rp 72.500
Persediaan = Rp 65.000
Asuransi Dibayar di Muka = Rp 9.700
Bahan Habis Pakai – Toko = Rp 4.250
Bahan Habis Pakai – Kantor = Rp 2.100
Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko = Rp 40.300
Peralatan Kantor = Rp 70.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor = Rp 17.000
B: Kelompok Utang:
Utang Usaha = Rp 66.7000
Utang Gaji = Rp 0
Sewa Diterima di Muka = Rp 1.200
Wesel Bayar = Rp 125.000
C: Kelompok Modal:
Modal, Sugiarto = Rp 134.600
Prive, Sugiarto = Rp 25.000
D: Kelompok Pendapatan:
Penjualan – Toko =
Ihktisar Laba Rugi = 0
Penjualan = Rp 675.000
Pendapatan Sewa = –
Retur dan Potongan Penjualan = Rp 11.900
Diskon Penjualan = Rp 7.100
Harga Pokok Penjualan = Rp 457.200
E: Kelompok Beban:
Beban Gaji Penjualan = Rp 76.400
Beban Iklan = Rp 25.000
Beban Penyusutan Peralatan Toko = Rp 0
Beban Bahan Habis Pakai – Toko = –
Beban Penjualan Lain-lain = Rp 1.600
Beban Gaji Kantor = Rp 34.000
Beban Sewa = Rp 16.000
Beban Asuransi = –
Beban Penyusutan Peralatan Kantor = –
Beban Bahan Habis Pakai – Kantor = –
Beban Administrasi Lain-lain = Rp 1.650
Beban Bunga = Rp 11.600
02: Langkah-langkah Membuat Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Ada 5 Langkah membuat neraca lajur/ kertas kerja akuntansi dari buku besar, yaitu:
A: Langkah Membuat Neraca Lajur #1: Memindahkan Saldo Buku Besar
Dari contoh data-data saldo akun dari CV Suharyanto di atas, bisa membuat 3 kolom awal neraca lajur.
Selain itu, kita juga sudah bisa membuat neraca saldo dari buku besar, yaitu neraca saldo belum disesuaikan.
Mari kita buat 3 kolom pertama neraca lajur tersebut seperti berikut ini:
Saldo pada kolom daftar saldo belum disesuaikan diperoleh dari saldo akun buku besar.
B: Langkah Membuat Neraca Lajur #2: Membuat Kolom Penyesuaian
Pada kolom ini disi dengan penyesuaian pada akun-akun tertentu sebelum menyusun laporan keuangan.
Cara untuk membuat penyesuaian adalah dengan menggunakan jurnal penyesuaian.
Dan berikut ini data-data dari CV Suharyanto yang diperlukan untuk membuat penyesuaian akhir periode tanggal 31 Maret 2019:
Persediaan secara fisik per 31 Maret 2019 = Rp 59.000
Asuransi yang terpakai selama periode berjalan = Rp 3.700
Sisa bahan habis pakai per 31 Maret 2019:
- Bahan habis pakai – toko = Rp 1.100
- Bahan habis pakai – kantor = Rp 600
Penyusutan tahun berjalan:
- Peralatan toko = Rp 5.000
- Peralatan kantor = Rp 2.800
Utang Gaji per 31 Maret 2019:
- Gaji tenaga penjualan = Rp 2.600
- Gaji kantor = Rp 500
Sewa diterima di muka per 31 Maret 2019 = Rp 600
Dari data-data di atas, selanjutnya kita membuat ayat jurnal penyesuaian.
***
Dan berikut ini ayat jurnal penyesuaian CV Suharyanto tanggal 31 Maret 2019:
1: Mencatat jurnal persediaan:
(Debit) Harga Pokok Penjualan = Rp 6.000
(Kredit) Persediaan = Rp 6.000
2: Mencatat jurnal asuransi yang terpakai:
(Debit) Beban Asuransi = Rp 3.700
(Kredit) Asuransi Dibayar di Muka = Rp 3.700
3: Mencatat jurnal bahan habis pakai yang digunakan (kantor):
(Debit) Beban Bahan Habis Pakai- Toko = Rp 3.150
(Kredit) Bahan Habis Pakai – Toko = Rp 3.150
4: Mencatat jurnal bahan habis pakai yang digunakan (kantor):
(Debit) Beban Bahan Habis Pakai- Kantor = Rp 1.500
(Kredit) Bahan Habis Pakai – Kantor = Rp 1.500
5: Mencatat jurnal penyusutan peralatan toko:
(Debit) Beban Penyusutan – Peralatan Toko = Rp 5.000
(Kredit) Akumulasi Penyusutan = Rp 5.000
6: Mencatat jurnal penyusutan peralatan kantor:
(Debit) Beban Penyusutan – Peralatan Kantor = Rp 2.800
(Kredit) Akumulasi Penyusutan = Rp 2.800
7: Mencatat jurnal beban gaji:
(Debit) Beban Gaji Penjualan = Rp 2.600
(Debit) Beban Gaji Kantor = Rp 500
(Kredit) Utang Gaji = Rp 3.100
8: Mencatat jurnal pendapatan sewa yang diterima:
(Debit) Sewa Diterima Di Muka = Rp 600
(Kredit) Pendapatan Sewa = Rp 600
***
Langkah selanjutnya adalah memindahkan ayat jurnal penyesuaian di atas ke neraca lajur, seperti berikut:
Bagian #1:
Bagian #2:
Setelah kita melakukan proses penyesuaian dengan jurnal penyesuaian, berarti sudah menambah 2 kolom dalam neraca lajur.
Total sudah ada 5 kolom neraca lajur perusahaan dagang ini.
C: Langkah Membuat Neraca Lajur #3: Membuat Neraca Saldo
Pada langkah (C) ini adalah menjumlahkan Saldo Akun Setelah Proses Penyesuaian
Setelah melakukan proses penyesuaian, langkah berikutnya adalah menjumlahkan saldo akun di kolom daftar saldo belum disesuaikan dengan daftar saldo di kolom penyesuaian.
Hasilnya adalah daftar saldo setelah penyesuain, seperti berikut ini:
Bagian #1:
Bagian #2:
Langkah ini telah menambah lagi 2 kolom di neraca lajur perusahaan dagang ini.
Jadi sudah ada 7 kolom di neraca lajur.
D: Langkah Membuat Neraca Lajur #4: Memindahkan Saldo Akun Laporan Laba Rugi
Langkah ke-empat adalah memindahkan saldo akun-akun laporan laba rugi, seperti penjualan dan biaya-biaya, dari kolom daftar saldo setelah penyesuaian ke kolom laporan laba rugi.
Hasilnya seperti nampak pada gambar berikut:
Bagian #1:
Bagian #2:
Langkah ke-empat ini menambah 2 kolom di neraca lajur, sehingga ada 9 kolom di neraca lajur perusahaan dagang ini.
E: Langkah Membuat Neraca Lajur #5: Memindahkan Saldo Akun Neraca
Langkah terakhir mambuat neraca lajur 11 kolom perusahaan dagang ini adalah memindahkan saldo akun neraca.
Seperi aset, utang, dan modal dari kolom daftar saldo setelah penyesuaian ke kolom neraca.
Dan berikut ini penampakan hasilnya:
Bagian #1:
Bagian #2:
Gambar di atas menunjukkan sebuah neraca lajur 11 kolom perusahaan dagang.
***
Jadi, ada 6 komponen utama dari neraca lajur 11 kolom perusahaan dagang di atas, yaitu:
- Daftar nama akun; terdiri dari 1 kolom
- Daftar saldo belum disesuaikan; terdiri 2 kolom, kolom debit dan kredit
- Proses penyesuaian dengan Jurnal Penyesuaian; 2 kolom, debit dan kredit
- Daftar saldo setelah penyesuaian; 2 kolom, debit dan kredit
- Laporan Laba Rugi; 2 kolom, debit dan kredit
- Neraca; 2 kolom, debit dan kredit
03: Langkah Membuat Neraca Saldo Belum Penyesuaian Perusahaan Dagang
Cara membuat neraca saldo belum disesuaikan dari neraca lajur adalah dengan memindahkan saldo akun dari kolom 4 & 5 daftar saldo belum disesuaikan di neraca lajur ke neraca saldo.
Dan hasilnya adalah seperti berikut:
CV Suharyanto
Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019
04: Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Perusahaan Dagang
Untuk membuat neraca saldo setelah penyesuaian adalah dengan memindahkan saldo akun-akun dari kolom 6 & 7 daftar saldo setelah penyesuaian di neraca lajur ke neraca saldo.
Dan berikut ini bentuk neraca saldo setelah penyesuaian:
CV Suharyanto
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019
05: Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi dibuat dengan memindahkan saldo akun-akun laporan laba rugi dari kolom 8 & 9 neraca lajur ke Laporan Laba Rugi.
Perhatikan hasilnya berikut ini:
CV Suharyanto
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019
06: Membuat Laporan Neraca Perusahaan Dagang
Cara membuat neraca adalah dengan memindahkan saldo akun-akun neraca dari kolom 10 & 11 di neraca lajur ke Laporan Neraca.
Perhatikan penampakkan hasilnya berikut ini:
CV Suharyanto
Neraca
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019
Sampai di sini jelas ya, cukup mudah dan cepat.
Cukup membuat satu neraca lajur, yang lain ngikut.
***
Dan untuk melengkapi pembahasan materi kertas kerja akuntansi atau neraca lajur perusahaan dagang ini, berikut disajikan video singkatnya.
Selamat menyaksikan….
07: Kesimpulan – Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah proses penyusunan Laporan Keuangan yang dimulai dengan menganalisa transaksi keuangan.
Dilanjutkan dengan mencatat hasil analisa transaksi tersebut ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Summary atau ringkasan dari proses penyusunan laporan keuangan dalam bentuk form-form berkolom disebut sebagai kertas kerja, worksheet atau neraca lajur perusahaan dagang.
Di dalam neraca lajur perusahaan dagang ini terdapat neraca saldo yang belum dan telah disesuaikan, kolom laba rugi, dan kolom neraca.
Dari neraca lajur inilah kemudian disusun 5 jenis Laporan Keuangan yang sesuai dengan format yang di tentukan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Jadi, keberadaan kertas kerja, worksheet atau neraca lajur perusahaan dagang ini sangat membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Dan bila Anda ingin mengetahui konsep dasar dan arti neraca lajur secara lengkap, langsung saja klik pengertian neraca lajur.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan terima kasih