Neraca lajur adalah kertas kerja akuntansi yang terdiri dari beberapa kolom dalam proses penyusunan Laporan Keuangan.
Neraca lajur atau kertas kerja difungsikan sebagai alat bantu (tools) untuk membuat laporan keuangan.
Dari jenis bidang usahanya, kita mengenal neraca lajur perusahaan dagang, neraca lajur perusahaan jasa, neraca lajur perusahaan manufaktur.
Neraca lajur atau kerja akuntansi biasanya digunakan dalam proses pembukuan yang dilakukan secara manual dan semi manual.
Misalnya pembukuan yang menggunakan Microsoft Excel dengan worksheet neraca lajur.
Bagaimana cara membuat neraca lajur atau kertas kerja dengan Excel?
Untuk lebih jelas, mari ikuti pembahasannya berikut ini …
Daftar isi
- 01: Pengertian Neraca Lajur atau Kertas Kerja
- 02: Cara Membuat Kertas Kerja atau Neraca Lajur Excel
- 1. Membuat Form Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
- 2. Masukkan Elemen-elemen Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
- A. Kolom Kode Rekening/Akun Kertas Kerja
- B. Neraca Lajur atau Kerja Kertas – Kolom Nama Rekening/akun
- Cara mengambil datanya adalah sebagai berikut :
- C. Kertas Kerja atau Neraca Lajur Excel – Kolom Neraca Saldo
- D. Kertas Kerja atau Neraca Lajur Jurnal Penyesuaian
- E. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- F. Kertas Kerja atau Neraca Kolom Lajur Laba Rugi
- G. Kertas Kerja atau Neraca Lajur – Kolom Neraca
- 03: Contoh Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
- 04: Video Pembelajaran Materi Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
- 05: Kesimpulan – Kertas Kerja
01: Pengertian Neraca Lajur atau Kertas Kerja

A: Definisi Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
Neraca lajur atau kertas kerja adalah ringkasan, rangkuman, atau summary dari tahapan proses penyusunan Laporan Keuangan.
Dari definisi kertas kerja ini, tentunya kita sudah paham jawaban dari pertanyaan “apakah neraca lajur merupakan bentuk laporan keuangan yang resmi?”
Selain kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan ini, kita juga mengenal berbagai jenis kertas kerja, antara lain:
- kertas kerja audit
- kertas kerja pemeriksaan
- kertas kerja rekonsiliasi fiskal
- kertas kerja ppn
- kertas kerja pensiun
- kertas kerja akuntansi pemerintahan
- kertas kerja perusahaan dagang
Jadi cukup banyak jenis kertas kerja.
Dan dalam kesempatan ini, saya khusus membahas tentang langkah-langkah membuat kertas kerja atau neraca lajur dan cara membuat kertas kerja akuntansi Excel. Step-by-step.
B: Langkah-langkah Membuat Neraca Lajur atau Kertas Kerja
Di awal tulisan sedikit disinggung definisi neraca lajur atau kertas kerja akuntansi.
Dan sebelum membahas tentang langkah-langkah membuat neraca lajur atau kertas kerja, kita sedikit me-review, sebenarnya apa itu neraca lajur?
Pengertian Neraca lajur adalah lembaran kerja yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses membuat laporan keuangan, baik di perusahaan dagang, jasa, manufaktur/industri, lembaga sosial/ yayasan, dan pemerintah.
Ada beberapa format neraca lajur atau kertas kerja yang bisa digunakan, antara lain:
- neraca lajur 6 kolom
- neraca lajur 8 kolom
- neraca lajur 10 kolom
- neraca lajur 12 kolom
- neraca lajur 14 kolom
Fungsi kertas kerja atau neraca Lajur adalah untuk mengumpulkan dan merangkum data-data yang digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Sejak proses analisis dan pencatatan hingga laporan keuangan.
Dengan kata lain, Neraca Lajur adalah accounting tools untuk membantu proses membuat laporan keuangan lengkap, yaitu:
- Laporan Laba Rugi
- Neraca
- Laporan Perubahan Modal/ Ekuitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Bagaimana cara membuat laporan keuangan dengan neraca lajur?
Laporan keuangan dibuat setelah pembuatan neraca lajur ini selesai.
Setelah membuat kertas kerja atau neraca lajur ini, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan.
Caranya dengan memindahkan kolom-kolom yang ada di neraca lajur, terutama kolom Laba Rugi dan Kolom Neraca ke dalam format standar laporan keuangan.
Selain itu kertas kerja atau neraca lajur ini memungkinkan perusahaan menyusun laporan keuangan jangka pendek seperti bulanan, triwulan, kuartalan, atau enam bulanan.
Jadi, membuat kertas kerja atau neraca lajur adalah salah satu proses dari siklus akuntansi, yang dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi-transaksi ke dalam jurnal umum atau jurnal khusus.
Sangat membantu kan?
***
Bagaimana langkah-langkah membuat neraca lajur atau kertas kerja?
Secara garis besar, ada 4 langkah membuat neraca lajur adalah sebagai berikut:
(a): Langkah membuat neraca lajur #1: Analisis Transaksi Keuangan
Melakukan analisis, penggolongan, klasifikasi terhadap transaksi keuangan yang terjadi.
Hasil dari analisis ini, kemudian melakukan pencatatan ransaksi: semua transaksi dicatat dalam jurnal umum dan jurnal khusus sesuai dengan nomor akunnya.
Sehingga saldo akhir dari setiap akun sudah diketahui.
(b): Langkah membuat neraca lajur #2: Membuat Buku Besar
Membuat buku besar, memindahkan pencatatan transaksi dari jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar.
(c): Langkah membuat neraca lajur #3: Membuat Neraca Saldo
Membuat neraca saldo, yaitu daftar saldo rekening-rekening dari buku besar.
(d): Langkah membuat neraca lajur #4: Menyusun Kertas Kerja Akuntansi
Untuk memudahkan pekerjaan dalam membuat neraca lajur, maka dibuat kolom-kolom.
Sehingga dalam satu neraca lajur terdiri dari beberapa kolom.
Misalnya:
- kolom neraca saldo,
- kolom untuk jurnal penyesuaian,
- kolom neraca saldo sesudah penyesuaian,
- kolom laba rugi dan
- kolom neraca.
Ada neraca lajur 2 kolom, 4 kolom, 6 kolom, 10 kolom, 12 kolom, dan 14 kolom.
Jumlah kolom disesuaikan dengan kebutuhan.
Kalau cukup dengan 2 kolom, ya tidak perlu membuat 14 kolom, iya kan?
Tidak ada keharusan dalam menentukan jumlah kolom, semua kembali kepada kondisi dan kebutuhan perusahaan.
***
Perhatikan contohnya seperti berikut ini:

Keterangan:
Neraca lajur di atas merupakan rangkuman ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk laporan keuangan.
Selain itu berfungsi sebagai alat bantu untuk menganalisis proses penyesuaian.
Untuk perusahaan kecil (UKM/UMKM) dengan jumlah akun dan penyesuaian sedikit, neraja lajur mungkin tidak diperlukan.
Laporan keuangan dapat langsung dibuat langsung dari daftar saldo yang sudah disesuaikan.
Dan dalam artikel ini blog Manajemen Keuangan akan menjelaskan dan memberikan panduan.
Atau tutorial bagaimana menyiapkan dan membuat neraca lajur dengan menggunakan Rumus Excel.
Sampai di sini jelas ya pengertian neraca lajur?
Oke dilanjutkan ya…
02: Cara Membuat Kertas Kerja atau Neraca Lajur Excel

Panduan ini bisa langsung diterapkan dan hasilnya juga bisa langsung digunakan untuk menyusun laporan keuangan, jadi bukan teori doang 🙂
Bagaimana cara membuat neraca lajur?
Berikut ini cara dan langkah-langkah menyusun neraca lajur :
1. Membuat Form Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
Langkah pertama membuat neraca lajur adalah membuat tabel Excel dengan jumlah kolom dan baris (row) sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dalam membuat kolom ini tidak ada ketentuan.
Bisa neraca lajur 6 kolom, neraca lajur 10 kolom, atau neraca lajur 12 (dua belas) kolom. Jumlah kolom ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Seperti contoh bentuk di atas adalah neraca 12 kolom, terdiri dari:
- Kolom nomor rekening,
- Nama rekening,
- Neraca saldo kolom debit
- Neraca saldo kolom kredit,
- Jurnal penyesuaian kolom debit
- Jurnal penyesuaian kolom kredit,
- Neraca saldo sesudah penyesuaian kolom debit
- Neraca saldo setelah penyesuaian kolom kredit,
- Laporan laba rugi kolom debit
- Laporan laba rugi kolom kredit
- Neraca akhir kolom debit
- Neraca akhir kolom kredit.
2. Masukkan Elemen-elemen Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi

Kolom-kolom yang sudah dibuat pada langkah pertama, selanjutnya diisi dengan elemen-elemen yang dibutuhkan dalam neraca lajur sekaligus dibuatkan rumus excel-nya.
Sehingga nantinya bisa dijadikan template Excel untuk membuat Laporan Keuangan.
Element-elemen neraca lajur tersebut antara lain:
A. Kolom Kode Rekening/Akun Kertas Kerja
Untuk membantu mempermudah penyusunan neraca lajur, buatlah satu tabel yang berisi daftar akun-yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Perhatikan contohnya seperti ini:

Isi kolom nomor akun dan nama akun dengan mengambil data dari tabel daftar akun.
Untuk kolom nomor akun bisa dibuatkan list nomor akun, sehingga user tinggal memilih nomor akun caranya seperti ini :
Pilih menu DATA –> Data Validation –> Data Validation –> isi seperti ini :

Allow : isi dengan List
Source : ambil data dari tabel daftar akun dengan rumus excel :
=Akun!$A$2:$A$53
Maksud dari rumus di atas adalah, mengambil data dari sheet akun pada kolom A2 sampai A53.
Salin ke bawah sampai nomor akun terakhir.
B. Neraca Lajur atau Kerja Kertas – Kolom Nama Rekening/akun
Kolom ini di-isi dengan nama-nama rekening yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Kita tidak perlu mengetik satu per satu nama rekening tersebut.
Namun menggunakan rumus excel untuk mengambil nama-nama rekening di tabel daftar rekening/akun.
Cara mengambil datanya adalah sebagai berikut :
Letakkan kursor di sel B6 (sel paling atas kolom nama rekening) , kemudian tuliskan rumus excel seperti ini :
=VLOOKUP(A6;Akun!A1:B52;2;FALSE)
Penjelasan rumus Excel di atas:
Dengan acuan/patokan sel A6, kita akan mengambil data dari sheet Akun kolom A1 sampai B52.
Kolom tersebut merupakan kolom kedua dari tabel daftar rekening.
Kemudian salin rumus excel tersebut ke bawah sampai nama rekening terakhir.
C. Kertas Kerja atau Neraca Lajur Excel – Kolom Neraca Saldo
Kolom ini di-isi dengan saldo rekening-rekening dari buku besar.
Kolom ini juga disebut dengan kolom daftar saldo yang belum disesuaikan.
Untuk membuat kolom neraca saldo yang belum disesuaikan ini, langsung saja masukkan daftar saldo yang belum disesuiakan ke kolom kertas kerja ini.
Masukkan sesuai dengan posisinya.
Bila saldo rekening di sisi Debit maka letakkan di kolom Debit.
Bila saldo rekening di sisi Kredit maka letakkan di kolom Kredit.
Jumlah kolom Debit dan kolom Kredit HARUS SAMA.
Cara mengisi data saldo rekening di neraca saldo adalah sebagai berikut :
Letakkan kursor di sel paling atas pada Neraca Saldo kolom Debit, lalu tuliskan rumus excel seperti ini :
=IF(‘Neraca Saldo 2’!C2>0;VLOOKUP(‘Neraca Lajur’!A6;’Neraca Saldo 2′!$A$2:$C$53;3;FALSE);0)
Penjelasan rumus Excel di atas:
Jika di kolom Debit pada sheet Neraca Saldo nilainya lebih besar dari nol alias positif.
Maka ambil data dari tabel di sheet Neraca Saldo dengan acuan/patokan sel A6 (kode akun) dari sel A2 sampai C53.
Untuk mengisi kolom kredit, caranya sama dengan mengisi kolom debit namun data yang diambil adalah saldo di sisi kredit pada neraca saldo.
Untuk memastikan kebenaran pengisian data adalah dengan menjumlahkan kolom debit dan kredit.
Jika jumlahnya sama maka pengisian data sudah benar.
D. Kertas Kerja atau Neraca Lajur Jurnal Penyesuaian
Kolom jurnal penyesuaian di-isi dengan transaksi-transaksi yang memerlukan penyesuaian.
Seperti bahan habis pakai, asuransi dibayar di muka, sewa diterima di muka, akruan pendapatan, dan penyusutan.
Selain itu, kolom penyesuaian akan membantu dalam menemukan ayat-ayat jurnal yang harus dicatat ke dalam jurnal.
Cara membuat jurnal penyesuaian dari neraca saldo:
Biasanya dalam memasukkan penyesuaian sesuai urutan saat data disiapkan.
Jika nama akun yang akan disesuaikan tidak muncul di daftar saldo.
Maka akun tersebut harus dimasukkan ke dalam kolom nama akun, di bawah jumlah saldo , jika diperlukan.
Untuk mengisi kolom ini tidak diperlukan rumus Excel, yang diperlukan adalah kemampuan membuat jurnal akuntansi.
Setelah membaca dan mempraktekkan panduan di artikel tersebut dijamin 99% tidak akan salah dalam menjurnal sebuah transaksi.
Di kolom jurnal penyesuaian ini, jumlah sisi debit harus sama dengan jumlah di sisi kredit.
E. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Kolom ini di-isi dengan hasil penjumlahan yang berasal dari neraca saldo ditambah atau dikurangi jumlah pada kolom penyesuaian.
Jadi data penyesuaian ditambahkan ke atau dikurangkan dari jumlah dalam kolom daftar saldo yang belum disesuaikan.
Jumlah yang disesuaikan kemudian ditempatkan di kolom daftar saldo yang sudah disesuaikan.
Dengan prosedur yang sama terus dilakukan sampai semua saldo akan ditempatkan ke kolom daftar saldo yang disesuaikan.
Jumlahkan kolom daftar saldo yang disesuaikan untuk memastikan kesamaan debit dan kredit.
Cara membuat rumus Excel di kolom daftar saldo yang disesuaikan adalah sebagai berikut :
Letakkan kursor di baris paling atas dari kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, kemudian tuliskan rumus excel berikut ini :
=IF(OR(C6+E6-F6<0;D6<>0);0;C6+E6-F6)
F. Kertas Kerja atau Neraca Kolom Lajur Laba Rugi
Kolom ini di-isi dengan saldo debit dan kredit di rekening-rekening pendapatan dan biaya.
Pengisiannya adalah dengan mengambil data saldo rekening-rekening pada kolom neraca saldo sesudah penyesuaian.
Jadi neraca lajur atau kertas kerja dilengkapi dengan memindahkan jumlah daftar saldo yang disesuaikan ke kolom Laporan Laba Rugi dan Neraca.
Jumlah pendapatan dan beban dipindahkan ke kolom Laporan Laba Rugi.
Jumlah aset, kewajiban, modal pemilik dan prive dipindahkan ke kolom Neraca.
Setelah semua saldo ditempatkan di empat kolom laporan keuangan, jumlahkan semua kolom ini.
Selisih antara jumlah kedua kolom Laporan Laba Rugi adalah jumlah LABA atau RUGI bersih untuk periode tersebut.
Begitu juga sebaliknya, selisih antara jumlah kedua kolom Neraca merupakan jumlah laba bersih atau rugi bersih untuk periode tersebut.
Jika jumlah kolom kredit Laporan Laba Rugi (menunjukkan jumlah pendapatan) lebih besar dari jumlah kolom debit.
Maka Laporan Laba Rugi (menunjukkan jumlah beban), selisihnya merupakan laba bersih.
Jika jumlah kolom debit Laporan Laba Rugi lebih besar dari jumlah kolom kredit Laporan Laba Rugi, selisihnya adalah rugi bersih.
Cara pengambilan datanya dengan menggunakan rumus Excel sebagai berikut :
=IFERROR(IF(LEFT(A23;1)>”3″;$G$6:$G$57;0);””)
Penjelasan rumus:
Rekening yang akan dimasukkan dalam laporan laba rugi adalah rekening yang kode rekeningnya dimulai dengan angka 4 dan 5.
Oleh karena itu, jika nomer kode rekening diawali dengan dengan 4 dan 5.
Maka ambil datanya di kolom neraca saldo setelah penyesuaian.
Untuk mengambil karakter pertama dari kode rekening, digunakan fungsi microsoft excel LEFT.
Selisih antara jumlah jumlah debit dengan jumlah kredit merupakan laba atau rugi perusahaan untuk periode yang bersangkutan.
Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit, maka selisihnya adalah laba dan sebaliknya.
G. Kertas Kerja atau Neraca Lajur – Kolom Neraca
Kolom ini berisi semua saldo rekening yang termasuk dalam elemen yang menyusun sebuah neraca yaitu
- aktiva,
- hutang dan
- modal.
Pengisiannya datanya diambil dari neraca saldo setelah penyesuaian.
Cara pengambilan datanya dengan menggunakan rumus Excel seperti berikut ini:
Letakkan kursor pada baris tertinggi dari kolom neraca, lalu tuliskan rumus excelnya seperti ini :
=IFERROR(IF(LEFT(A6;1)<“4″;$G$6:$G$57;0);””)
Penjelasan rumus:
Rumus excel yang digunakan hampir sama dengan saat mengisi kolom Laba Rugi, yang membedakan adalah besar angka dari kode rekening yang dijadikan acuan.
Kalau di kolom laba rugi, nomor kode rekening yang digunakan adalah yang lebih kecil dari 4 (empat).
Selisih jumlah debit dan kredit sama dengan selisih dalam kolom laba rugi.
Bila di kolom laba rugi jumlah kredit lebih besar dari jumlah debit.
Maka dalam kolom neraca jumlah kolom debit akan lebih besar daripada jumlah kolom kredit.
Dan bila Anda ingin menggunakan aplikasi Akuntansi Excel program siap pakai gratis, langsung saja Template Laporan Keuangan Excel.
03: Contoh Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
Untuk memudahkan dan memperluas pemahaman kita mengenai neraca lajur.
Berikut ini saya sajikan 2 contoh neraca lajur perusahaan dagang yang membuat sendiri produknya, dan perusahaan jasa
A: Contoh Kertas Kerja atau Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Perhatikan contoh neraca lajur 10 kolom perusahaan dagang yang memproduksi sendiri produknya sendiri, yaitu hijab syar’i dan asesorisnya:
#1: Kertas Kerja atau Neraca Lajur Kolom 01, 02, 03 dan 04 – Kolom Neraca Saldo
Bagian 01:
Bagian 02:
Bagian 03:

Keterangan:
Kolom 01 berisi Kode-kode akun yang digunakan perusahaan.
Kolom 02, berisi nama-nama akun.
Perusahaan menggunakan 66 akun dan nama akun sebagai berikut:
A: Akun-akun Aset
1-00000 Aktiva Lancar
1-11100 Kas Toko
1-11300 BCA
1-11400 Bank Mandiri
1-11500 BNI
1-11600 Mandiri Hijab Syar’i
1-11700 Biaya Dibayar Dimuka
1-12000 PIUTANG
1-12100 Piutang Dagang
1-12200 Piutang Lain-lain
1-13000 PERSEDIAAN
1-13100 Persediaan Bahan Baku
1-13200 Persediaan barang dalam proses
1-13300 Persediaan barang jadi
1-20000 ASET TETAP
1-21000 Tanah
1-22000 Perlengkapan Kantor
1-23000 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
1-24000 Bangunan
B: Akun-akun Utang (Liabilitas)
2-00000 UTANG
2-10000 Utang Dagang
2-20000 Utang Lain-lain
2-30000 Utang Sewa
2-40000 Pendapatan Diterima di Muka
C: Akun-akun Modal (Ekuitas)
3-00000 Modal
3-10000 Laba ditahan
3-20000 Laba Bulan ini
3-30000 Prive
D: Akun-akun Pendapatan
4-00000 PENDAPATAN
4-10000 Penjualan Hijab Syar’i
4-11000 Retur Penjualan Hijab Syar’i
4-20000 Penjualan Hijab Syar’i
4-21000 Retur Penjualan by Hijab Syar’i
5-00000 HPP
5-10000 Pembelian Bahan Baku
5-20000 Pembelian Bahan Baku-
5-30000 Pembelian Bahan Pembantu
5-40000 Upah Langsung
5-50000 Upah Langsung
D: Akun-akun Beban
6-00000 BEBAN
6-10000 BEBAN PENJUALAN
6-11000 Biaya Pengiriman
6-12000 Biaya Marketing
6-13000 Biaya Marketing
6-14000 Bagi hasil Ria
6-20000 Beban Administrasi dan Umum :
6-21000 Gaji Karyawan
6-22000 Gaji Karyawan Hijab Syar’i
6-23000 Biaya sewa
6-24000 ATK
6-25000 Macam-macam Biaya Umum
6-26000 Zafak
6-27000 Telp,Internet,Pulsa
6-28000 Konsultan Fee
6-29000 Macam-macam Biaya Umum
6-21100 Biaya Penyusutan
E: Akun-akun Pendapatan Lain-lain
7-00000 Pendapatan lain-lain
7-10000 Bunga BCA
7-20000 Bunga Bank Mandiri
7-30000 Bunga BNI
7-40000 Bunga Mandiri Hijab Syar’i
F: Akun-akun Beban Lain-lain
8-00000 Beban lain-lain
8-10000 Biaya adm BCA
8-20000 Biaya adm mandiri
8-30000 Biaya adm BNI
8-40000 Biaya adm Mandiri Hijab Syar’i
Kolom 03: Saldo tiap akun di sisi debit
Kolom 04: Saldo tiap akun di sisi kredit
#2: Kertas Kerja atau Neraca Lajur Kolom 05 dan 06 – Kolom Penyesuaian
Kolom ini berisi saldo tiap akun setelah ada proses penyesuaian.
Dan berikut ini format neraca lajurnya:
Bagian #1:
Bagian #2:
Bagian #3:

#3: Kertas Kerja atau Neraca Lajur Kolom 07 dan 08 – Kolom Laba Rugi
Kolom ini berisi saldo masing-masing akun yang akan disajikan di Laporan Laba Rugi
Dan berikut ini bentuk neraca lajurnya:
Bagian #1:
Bagian #2:
Bagian #3:

Keterangan:
Dikolom ini, kita sudah tahu berapa nilai laba dan rugi perusahaan.
Seperti terlihat contoh neraca lajur perusahaan dagang di atas, kita sudah tahun nilai keuntungan perusahaan adalah Rp 57.703.838.
#4: Kertas Kerja atau Neraca Lajur Kolom 09 dan 10 – Kolom Posisi Keuangan (Balance Sheet)
Kolom ini terdiri dari saldo masing-masing akan yang akan disajikan di Laporan Posisi Keuangan (Neraca).
Dan berikut ini komponen neraca lajurnya:
Bagian #1:
Bagian #2:
Bagian #3:

Keterangan:
Pada kolom ini, kita sudah mengetahui jumlah aset, hutang dan modal.
Seperti terlihat pada contoh neraca lajur perusahaan dagang di atas, kita mengetahui bahwa jumlah aset adalah Rp 1.190.088.626.
Dan jumlah hutang dan modal juga sebesar itu, setelah ditambah dengan nilai laba periode ini.
B: Contoh Kertas Kerja atau Neraca Lajur Perusahaan Jasa Kontraktor
Perhatikan contoh neraca lajur 10 kolom perusahaan jasa kontraktor berikut ini:
#1: Kertas Kerja/ Neraca Lajur Kolom 01, 02, 03, dan 04 – Kolom Neraca Saldo

Keterangan:
Kolom 01 dan 02 terdiri dari pos-pos transaksi yang terjadi diperusahaan.
Pos-pos tersebut dipresentasikan melalui kode-kode akun beserta nama aku.
Ada 40 kode akun yang digunakan oleh perusahaan tersebut, yaitu sebagai berikut:
A: Pos-pos Aset
10000 Aset
11000 Kas Ditangan
11200 Mandiri A/C 1
11300 Mandiri A/C 2
12000 Persediaan
13000 Tanah
14000 Kendaraan 1
14100 Kendaraan 2
14200 Kendaraan 3
15000 Aktiva tetap
15100 Penyusutan aktiva tetap
15110 Kantor
15200 Akumulasi Aset Tetap
16000 Piutang
B: Pos-pos Hutang
20000 Hutang
21000 Hutang Usaha
22000 Hutang Lain-lain
23000 Hutang PPN
24000 Hutang Kendaraan
C: Pos-pos Modal
30000 Modal
31000 Modal Disetor
32000 Prive
33000 Laba Ditahan
D: Pos-pos Pendapatan
40000 Pendapatan
41000 Pendapatan Usaha
42000 Pendapatan Lain-lain
E: Pos-pos Biaya/Beban
50000 Beban
51000 Gaji Staf
52000 BPJS
53000 PPh21
53100 PPh final 4 ayat 2
54000 Material Proyek
55000 Biaya Kantor
56000 Biaya BBM
57000 Biaya Tol
57100 Biaya Parkir
58000 Biaya Proyek
59000 Biaya Sewa Kendaraan
59900 Biaya TK Langsung
59999 Biaya Lain-lain
#02: Kertas Kerja/ Neraca Lajur Kolom Peyesuaian

Keterangan:
Dari contoh neraca lajur perusahaan jasa kontraktor di atas, kita mengetahui total kolom debit dan kredit setelah proses penyesuaian adan sebesar Rp 3.729.632.769/
#03: Kertas Kerja/ Neraca Lajur Kolom Laba Rugi

Keterangan:
Dari contoh neraca lajur perusahaan jasa kontraktor di atas, kita sudah mengetahui nilai laba dan rugi perusahaan.
Dari contoh di atas terlihat bahwa laba perusahaan pada periode tersebut adalah sebesar Rp 46.387.831
#04: Kertas Kerja/ Neraca Lajur Kolom Posisi Keuangan (Neraca)

Keterangan:
Dari contoh neraca lajur perusahaan jasa kontraktor di kolom neraca, kita mengetahui bahwa jumlah aset perusahaan adalah sebesar Rp 1.099.287.892.
Demikian juga dengan jumlah hutang dan modal adalah sebesar Rp 1.099.287.892.
04: Video Pembelajaran Materi Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi
Melengkapi pembahasan tentang neraca lajur atau kertas kerja, berikut ini saya sajikan video tentang contoh neraca lajur dan cara membuatnya.
Selamat menyaksikan.
05: Kesimpulan – Kertas Kerja
Untuk membuat dan menyusun Laporan Keuangan kita bisa menggunakan berbagai cara dan metode terbaik.
Tujuan akhirnya adalah menghasilkan sebuah Laporan Keuangan yang akurat dan accountable.
Sehingga Laporan Keuangan tersebut bisa digunakan sebagai pertimbangan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan-keputusan strategis.
Salah satu metode yang biasa digunakan untuk menyusun laporan keuangan manual dan semi manual adalah menggunakan neraca lajur atau kertas kerja.
Kertas kerja akuntansi atau neraca lajur adalah rangkuman langkah langkah-langkah membuat laporan keuangan dalam siklus akuntansi.
Dan saya menggunakan Excel untuk membuat neraca lajur / kertas kerja / worksheet neraca lajur dalam contoh ini.
Anda tidak harus sama dalam menggunakan rumus-rumus Excel seperti yang digunakan dalam artikel ini.
Rumus Excel yang saya gunakan di sini menurut pertimbangan saya cukup mudah dan biasa digunakan oleh banyak orang.
Sehing, saya berharap ketika anda ingin membuat kertas kerja atau neraca lajur Excel tidak mengalami kesulitan.
Namun, jika anda masih kesulitan atau tidak ada waktu untuk membuatnya, silahkan ke Accounting Tools & SOP,
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai neraca lajur atau kertas kerja akuntansi.
Semoga bermanfaat. Terima kasih
